Cerpen : Petak Umpet Hantu

     Pengalaman ini akan menjadi pengalaman terburuk yang pernah gua alamin dengan teman gua. Kami sangat menyesal telah memainkan permainan "terkutuk" itu. Semua dimulai pada saat kami menonton film jepang "Hitori Kakurenbo : Gekijo-ban" yang diberikan sama teman kampus gua. Gua dan John menonton di kelas setelah mata kuliah selesai. Sebelum itu, nama gua adalah Henry (lupa perkenalan).


Gua  : "Jir serem juga ya ini film, pada mati semua maen ini".
John : "ah cemen lu, baru nonton begitu doank udah ketakutan".
Gua  : "sok lu John, gimana klo kita coba juga ini game. Yah walaupun ini pasti film fiksi, tapi lumayan menantang juga kan?".
John : "Hmmmm, boleh juga sih klo mau dicoba. Untung rumah gua lagi kosong pas weekend, bisa di coba".
Gua  : "Ok ok, gua siapin peralatannya deh biar sesuai dengan sama film".

     Di hari sabtu malam jam 12 malam (tidak ada kata malam minggu), gua datang ke rumah John dan telah menyiapkan persiapan sesuai di film kemarin. Sebuah boneka yang didalamnya telah diisi dengan beras dan potongan kuku lalu di jahit dengan benang merah, dan pensil karena gua gak mau terluka, gelas yang berisi air garam dan rumah kosong. Semua itu adalah syarat-syarat yang gua temukan setelah searching di google. Rumah kosong disini maksudnya hanya orang yang ingin bermain saja, orang yang tidak bermain harus keluar dari rumah.

Gua  : "Nih John gua udah bawa persiapannya, gua embat boneka adek gua ini :v".
John : "Seep, terus apa lagi yang harus disiapin sebelum main ?".
Gua  : "hmmm, tutup semua pintu, jendela dan tirai. lalu matikan semua lampu.".
John : "Ok, terus apa lagi?".
Gua  : "Boleh menyalakan TV tapi di mode semut aja, lalu isi air di bak mandi".
John : "Udah semua nih, langsung aja dah mulai".
Gua  : "Bentar, kita namai boneka ini dulu. namanya Emi aja yak".
John : "serah lu aja dah, dah ayok mulai".
Gua  : "Ok, kita harus mengatakan nama kita dilanjuti jadi yang pertama sebanyak 3 kali terus taro boneka di dalam bak mandi".

     Gua dan John pun mengatakan "Henry dan John jadi yang pertama!" sebanyak 3 kali lalu melemparkan boneka itu didalam air sambil membawa air garam. Kami langsung lari dan bersembunyi di dalam lemari di ruang tamu yang ada tv menyala. Gua pun berbisik pada John, "nanti kalo udah mulai berbahaya masukkin air garem ke dalem mulut terus kita lari nyari bonekanya sampai ketemu. Kalo udah ketemu langsung semburin air garamnya ke bonekanya sambil bilang kita menang 3 kali yak". John pun mengangguk-angguk tanda mengerti dari perkataan gua tadi.

     Lima menit telah berlalu, kami mulai berfikir kalau permainan ini memang hanya fiktif belaka. Namun sesaat kami berfikir seperti itu, mulai terdengar suara-suara aneh diluar. Gua pun memberanikan diri untuk mengintip keluar, suara tersebut berasal dari TV yang channelnya berubah sendiri. Gua pun langsung menutup lemari dan langsung meringkuk mundur ketakutan. Yang awalnya gua fikir permainan ini hanya fiktif belaka, ternyata menjadi kenyataan yang sangat menakutkan. John penasaran dengan suara asing diluar, dia mulai mengintip juga melalui celah lemari dan, dia melihat boneka tersebut berpindah tempat dari kamar mandi sampai dibawah lantai dekat TV. Gua langsung menarik John dan menutup rapat lemari. "Bego, lu jangan sampai ketahuan sama si boneka nanti dia bisa nusuk lu pake pensil tadi". Wajar saja gua memarahi John karena di sumber yang gua baca katanya jangan sampai si boneka menemukanmu nanti hal yang tidak menyenangkan akan terjadi.

     Karena suasana yang sudah sangat mencekam dan menakutkan, kami pun sepakat untuk mengakhiri permainan terkutuk ini. Kami memasukkan air garam ke dalam mulut, lalu kami keluar dari tempat persembunyian dan mencari keberadaan boneka itu. Mulai dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, kami sudah mencari keseluruh tempat yang ada dirumah karena boneka itu dapat berpindah tempat. Kami mulai ketakutan karena tidak dapat menemukan boneka itu, sampai kami menemukannya di atas wastafel di dapur. Langsung kami siram dan membuang air garam di mulut ke boneka itu lalu berkata "Kita menang, kita menang, kita menang!". Tanpa pikir panjang, gua langsung membuang boneka itu ke tempat sampah di luar rumah dan ditutup rapat. Kami langsung menyalakan semua lampu di rumah. Kami sangat lega karena permainan terkutuk itu sudah berakhir dan tidak terjadi apa-apa.

Komentar

Postingan Populer